Minggu, 29 September 2013

Pengertian, Perangkat dan Protokol 7 Layer OSI, Beserta Fungsi dari Massing-Masing Layer

Teman-teman ada yang tahu gak sama artikel ini yang berjudul 7 OSI layer ? pasti banyak diantara kalian yang belum tahu, dan Pasti kalian semua akan bertanya : Apa Itu 7 layer OSI?, Apa saja Perangkat yang ada hubungannya dengan 7 Layer OSI?, dan Apa Fungsi dari masing-masing Layer yang disebutkan?. Mari disimak infonya !

Pengertian 7 Layer OSI

7 Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI mempunyai sebuah kepanjangan, yaitu : Open System Inter Connection yang merupakan Kumpulan Layer-layer yang tidak salingbergantungan namun saling berkaitan satu sama lainnya, maksud dari pernyataan tersebut adalah masing-masing Layer sudah mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing dan Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerjasama Kelompok. jika salah satu dari Layer tersebut tidak digunakan berarti tidak akan Terbentuk jaringan.

Komponen Penyusun 7 Layer OSI

7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :
  1. Physical Layer 
  2. DataLink Layer 
  3. Network Layer 
  4. Transport Layer 
  5. Session Layer 
  6. Presentation Layer 
  7. Application Layer.
Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:
  1. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network Layer.
  2. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer

Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan Perangkatnya

Dari ke Tujuh Layer tersebut juga mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing, yaitu :
  1. Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel - kabelnya
  2. DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai framePada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
  3. Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).
  4. Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
  5. Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.
  6. Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
  7. Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Demikian Sepatah-duapatah kalimat yang dapat saya sampaikan kepada pemirsa blogger, semoga bermanfaat bagi kalian semua yang membacanya, mohon maaf jika ada salah-salah dari penggunaan bahasa yang kurang berkenan dihati para pemirsa,Terima Kasih,Wassalamualaikum.

Senin, 09 September 2013

Review Game Crysis 3

Setelah di game Crysis pertama mengendalikan Nomad dan di Crysis 2 mengendalikan Alcatraz maka untuk pertama kalinya dalam serial Crysis akhirnya kamu diijinkan untuk menggunakan karakter Prophet. Seperti yang telah ditunjukkan di akhir dari game Crysis 2 Alcatraz dalam tubuh Nanosuit telah mengalami mati suri dan mungkin bahkan pada akhirnya mati. Toh karena Nanosuit telah menyiapkan memori dan jiwa Prophet maka ia bisa menghidupkan sosok Prophet ulang ke dalam tubuh dalam Nanosuit. Itu artinya Nanosuit yang sama yang adalah Alcatraz di Crysis 2 sekarang berubah kembali menjadi Prophet.
Bingung? Sudahlah tak usah dipusingkan. Sejak kapan sih game Crysis ceritanya bisa dimengerti?
Kembali ke gamenya sendiri Crysis 3 akhirnya hadir di awal tahun 2013 – dua tahun setelah game Crysis 2. Crytek membuktikan janjinya untuk mendorong performa game ini lebih apik lagi dari kedua pendahulunya. Asal tahu saja saya kini sudah jarang terperangah ketika melihat grafik sebuah game (mengingat generasi game ini sudah berlangsung lebih dari setengah dekade) tetapi ketika melihat grafik dalam Crysis 3 maka saya melongo terperangah. “Dahsyat!” siul saya ketika memainkannya yang berarti bila kamu berniat bermain di PC siapkanlah komponen kelas kakap untuk memaksimalkan performanya.
Grafiknya... AMAZING!
Grafiknya… AMAZING!
Untuk gameplaynya sendiri Crysis 3 tak terlalu banyak mengalami perubahan dari prekuelnya. Kamu masih mengandalkan Nanosuit untuk bertahan hidup baik melawan tentara mercenary di bawah organisasi CELL maupun Alien Ceph yang masih tersisa di bumi. Nanosuit masih memiliki dua mode utama: yang pertama adalah Cloak Mode yang memungkinkan kamu bergerak tanpa terdeteksi musuh (asal kamu tak terlalu dekat dengan mereka) dan Armor Mode yang membuat kamu lebih tahan dari serangan-serangan musuh. Nanosuit yang kamu pakai juga bisa diupgrade dengan module-module supaya menjadi lebih kuat lagi dari bawaan dasarnya. Ketergantungan dengan Nanosuit ini tak hanya berlaku di mode Campaign saja tetapi juga pada mode Multiplayer.
Crysis 3 Cover
Crysis 3 Cover

Satu-satunya tambahan signifikan dalam game Crysis 3 adalah bagaimana Crytek memasukkan senjata panah mekanik di game ini. Sejak kesuksesan dari The Hunger Games, The Avengers, Arrow, dan Brave sepertinya memang banyak game mengimplementasikan senjata ini dalam gameplay mereka. Ingat review Tomb Raider reboot yang belum lama kutulis? Crysis 3 bukan pengecualian. Inklusi dari busur dan panah saya anggap bahkan menjadi sesuatu yang akan sering kamu pakai untuk bertahan hidup. Kenapa? Berbeda dengan senjata api dan senjata Ceph yang bila kamu tembakkan akan mematikan fitur Cloak Mode maka panah tidak. Dengan kata lain bila kamu sabar maka kamu bisa terus memakai Cloak Mode untuk menghabisi musuh-musuh dari jarak jauh. Mengingat Panah milik Prophet juga memiliki berbagai ammo yang berbeda (eksplosif, listrik, dan lain-lain) maka senjata baru ini memang terkesan sedikit overpowered dibandingkan senjata lainnya.
Campaign dari Crysis 3 bisa ditamatkan dalam waktu lima sampai enam jam tergolong standar untuk ukuran FPS jaman sekarang. Kamu bahkan bisa menyelesaikannya dalam waktu lebih singkat apabila kamu tak menghabiskan waktumu untuk menyelesaikan misi-misi sekunder dalam game ini dan langsung menuju Primary Objectivenya. Yah, tak bisa disangkal bahwa seperti kebanyakan game FPS waktu play time terpanjangnya memang terletak pada komponen Multiplayernya. Lagipula untuk cerita Campaign – seperti yang saya katakan tadi – kisah yang ditulis oleh Steven Hall sulit untuk dipahami dengan akal sehat.
Panah adalah senjata yang lebih baik. Tenang dan mematikan.
Panah adalah senjata yang lebih baik. Tenang dan mematikan.
Crytek merupakan salah satu developer yang secara berulang-ulang menyatakan bahwa grafik adalah salah satu komponen terpenting dunia game. Dan mereka membuktikan sesumbar mereka dalam game ini. Crysis 3 memiliki design level yang menakjubkan. Tak hanya itu karakter-karakter yang kamu ajak berinteraksi pun memiliki tingkat realitas yang sudah mendekati manusia nyata. Coba perhatikan mimik ekspresif dari Psycho saat ia berbicara dengan kamu. Awal game ini saat kamu harus meloloskan diri dari fasilitas penangkapan Prophet sudah membuatkan terkagum-kagum akan tingkat detail dan realisme game ini. Ini mengingatkanku pada komentar di artikel game lain di mana temanku menggerutu karena ada orang yang menganggap Uncharted 3: Drake’s Deception memiliki grafik yang lebih apik dibanding game ini. Maaf seribu maaf, saya mencintai Uncharted 3 (lebih dari Crysis 3 bahkan) tetapi orang yang mengatakan game tersebut memiliki grafik lebih baik ketimbang Crysis 3 di setting maksimal PC perlu memeriksakan matanya ke dokter mata terdekat.
So my verdict is… dengan jumlah senjata dan ammo yang beragam, tambahan senjata panah, dan penutup dari saga panjang invasi alien Ceph Crysis 3 masih menjadi sebuah FPS yang patut untuk dimainkan bagi penggemar genre ini. Saran saya adalah tak perlu memainkan game ini di versi konsol yang kualitasnya tentu tak maksimal. Kalau ada dana maka upgrade saja PC semaksimal mungkin, mainkan game ini dan buat teman-teman yang ke rumah anda tercengang dengan setting maksimumnya!

Final Verdict
Gameplay: 8.0
Tak banyak perubahan dari gameplay di Crysis 2. Nanosuit memiliki upgrade beragam yang bisa kamu modifikasi sesuka hati. Tambahan panah memang keren tetapi juga membuat tantangan game ini sedikit terlalu mudah terutama di level-level awal.
Graphic / Sound: 10
Mainkan dengan setting maksimal dan bersiap-siaplah untuk terpana. Petualangan Prophet pun dimaksimalkan dengan soundtrack yang bombastis dan pengisian suara yang pas terutama untuk sosok Psycho dan Prophet sendiri.
Play Time: 7.5
Waktu Campaign yang terlalu pendek membuat meat sesungguhnya game ini ada di fitur Multiplayer

Info Game Farcry 3

Di era industri game modern jarang sekali sebuah game memakan waktu lebih dari dua tahun untuk penggarapan sekuelnya sehingga banyak orang heran mengapa Far Cry 3 tak kunjung muncul setelah prekuelnya dirilis di tahun 2008 dulu. Setelah ada di dalam fase development cukup lama game ini akhirnya dirilis di pasar di akhir tahun 2012 lalu, mendapatkan banyak pujian dari situs-situs game ternama maupun dari para gamer yang memainkannya. Benarkah Far Cry 3 memang seheboh yang dipuji-puji itu?

The Rakyat Calls
Di dalam game ini kamu berperan sebagai Jason Brody seorang pelancong yang pergi bersama dengan teman-temannya berlibur di sebuah kepulauan eksotis. Saat mereka datang ke pulau eksotis itu tak dinyana pulau tersebut dikuasai oleh kelompok bajak laut / bandit / teroris yang langsung menangkap mereka dan bersiap meminta orang tua mereka menebus uang untuk keselamatan mereka. Yang tak diketahui oleh Jason dan teman-temannya adalah Vaas, sang pemimpin para bajak laut yang sinting ini, berniat untuk tetap menjual mereka semua pada perbudakan walaupun orang tua mereka sudah membayar uang.
Jason dan Grant kakaknya meloloskan diri hanya untuk dihabisi oleh Vaas. Di tengah pelarian Jason jatuh dari lereng dan terbangun di rumah seorang anggota Rakyat. The Rakyat adalah warga negara pulau ini yang merasa tertekan dengan aksi-aksi dari Vaas dan anak buahnya. Seorang simpatisan The Rakyat: Dennis, menolong Jason dan memberinya senjata untuk melawan Vaas. Dari sini Jason sang pelancong berubah menjadi Jason sang pemburu. Bisakah Jason membebaskan satu demi satu temannya dan lantas meloloskan diri dari pulau ini? Bilapun bisa apakah tangannya yang basah dengan darah akan membuat sisi manusiawi Jason tetap terjaga.
Far Cry 3 Cover
Far Cry 3 Cover
Senang rasanya Ubisoft ingin menggali aspek manusiawi dan moralitas membunuh orang lain dari karakter utama di sebuah game sebab tidak banyak game yang melakukan hal ini. Bahkan Tomb Raider dan Uncharted membiarkan Lara Croft dan Nathan Drake untuk membantai semua musuh yang ada di layar dengan mengatasnamakan konsep bertahan hidup dan petualangan aksi. Sayangnya usaha dari Ubisoft ini kurang berhasil karena jalan cerita Far Cry 3 yang buruk.
Jason Brody rasanya adalah salah satu protagonis yang paling menyebalkan dan tidak realistis yang pernah saya temui dalam dunia videogame. Begitu jengkelnya saya akan tindak-tanduknya terkadang saya malah berharap kalau dia sekalian mati saja dalam petualangannya. Sementara ini tak sampai merusak seluruh nuansa game untukku, ia paling tidak membuatku sulit untuk bersimpati dengan perjuangannya merebut kembali teman-temannya. Kurangnya hubungan antara Jason dan kawan-kawannya (kurang tergalinya supporting character) adalah satu alasan lagi kenapa Far Cry 3 tak bisa seapik game-game tahun 2012 lain yang mementingkan narasi cerita seperti Sleeping Dogs atau The Walking Dead: The Game.
A giant island
A giant island

The Tatau Calls
Toh segala kekecewaanku dalam bidang cerita game ini terbayar lunas dalam gameplay Far Cry 3 yang epik dan megah. Ketika saya memulai beberapa jam awal game ini saya sampai kebingungan mau melakukan apa saja sebab ada begitu – begitu banyak hal yang bisa dilakukan. Far Cry 3 lebih terasa sebagai sebuah game Action RPG dengan genre FPS di dalamnya ketimbang sekedar FPS klasik semata.
Memperkuat diri Jason adalah hal pertama yang harus kamu lakukan untuk bisa bertahan hidup serta membebaskan teman-temanmu dan itu artinya memanfaatkan semua sumber dalam alam dari pulau ini. Pada awal jumlah amunisi, senjata, dan item yang bisa dibawa oleh Jason terbatas jumlahnya. Cara menambah amunisi-amunisi tersebut adalah dengan berburu hewan dan memanfaatkan kulit mereka untuk memperbesar jumlah barang yang bisa ia bawa. Untuk menyembuhkan diri dari luka dan membantu mempertajam insting berburunya pun Jason bisa membuat obat-obatan dari tumbuhan herbal yang tumbuh di seantero pulau.
Saat ditemukan oleh Dennis di pulau, Jason pun mendapat kekuatan mistik bernama Tatau (Tato) yang terdiri dari tiga jenis: bangau, labah-labah, dan hiu. Ketiga jenis tato ini sebenarnya merupakan tree skill yang memiliki berbagai jenis kemampuan tambahan yang dapat dipelajari oleh Jason dalam bertahan hidup di pulau.
Ubisoft Montreal secara pintar juga mampu mengintergrasikan salah satu misi sampingan ke dalam gameplay utama: merebut Outpost. Di dalam Far Cry 3 ada dua cara berpetualang: satu dengan mobil / kaki secara manual dan satu lagi adalah dengan Fast Travel. Kamu akan mau menggunakan Fast Travel dikarenakan dua pulau yang kamu jelajahi dalam game ini sangatlah luas. Nah merebut Outpost yang terletak di posisi-posisi strategis pulau akan menjadi kunci bagimu untuk bisa berpergian dengan cepat untuk menjalankan misi-misi utama.
Tomb Raider?
Tomb Raider?
Sidequest yang beraneka ragam adalah nyawa dari Far Cry 3 yang sesungguhnya. Kamu sering kali akan lupa menjalankan misi-misi utama karena banyaknya misi sampingan yang begitu adiktif. Selain membebaskan Outpost-Outpost yang dikuasai para bajak laut kamu juga bisa menghabisi beberapa buronan teroris spesial, berburu hewan-hewan langka, bahkan mengadu mental dan nasib di permainan Poker. Bisa dibilang misi-misi sampingan ini akan memakan 70 – 80 persen waktumu dalam bermain game berbanding 20 – 30 persen dalam menjalankan misi utamanya.
Toh itu tak berarti Ubisoft Montreal melupakan misi-misi utama sebab justru pada misi-misi inilah diversifikasi gameplay sungguh terlihat. Misi-misi yang ada variatif mulai dari mempertahankan pesawat dari serbuan pembajak, membakar ladang ganja, sampai masuk ke dalam makam-makam dan mencari artifak kuno ala Tomb Raider! Berhasilnya sang developer mengikat gamer untuk memainkan game ini baik pada subquest maupun main quest nya bagi saya adalah pencapaian terbesar dari Far Cry 3.

The Island Calls
Turut membuat Far Cry 3 menjadi game yang menyenangkan adalah settingnya yang keren. Pulau tempat Jason dan kawan-kawannya disekap oleh teroris adalah sebuah pulau campuran antara mistik dan sejarah. Di satu sisi ada banyak sekali peralatan modern di sana dengan persenjataan kelas kakap. Akan tetapi di lain sisi kamu juga bersenggolan dengan kepercayaan kuno The Rakyat yang masih primitif dan menjelajahi candi-candi dan kuil pra-sejarah yang tersembunyi di bawah tanah. Ini semua membangun pulau tempatmu menjadi sebuah tempat yang benar-benar eksotis. Ah… dan tentu saja tak boleh dilupakan adalah habitat dari binatang-binatang yang mendiami pulau ini. Sungguh sangat kaya karena banyak sekali jenis binatang yang bisa kamu temui di sini seperti hiu, buaya, kancil, harimau, macan tutul, dan banyak – banyak – banyak lagi!
Tidak kalah nyentriknya dengan setting dan binatang di pulau ini adalah orang-orang yang mendiaminya. Dari awal game kamu sudah akan bertemu dengan Vaas yang disetup game ini sebagai musuh besarmu. Vaas adalah salah satu tokoh sinting memorable yang saya mainkan dalam beberapa tahun terakhir. Kegilaannya yang meledak-ledak ditambah dengan kesukaannya pada kekerasan membuat imagenya langsung melekat padamu – jauh lebih melekat ketimbang sang protagonis sendiri – yang mungkin menjadi alasan kenapa ia dipasang di cover Far Cry 3.
Toh tokoh-tokoh nyentrik tak berhenti sampai Vaas saja. Dalam petualangannya Jason akan bertemu dengan banyak orang-orang sinting maupun waras yang akan membantu dan menghambatnya dalam petualangan membebaskan temannya. Karakter-karakter yang kaya warna dan kepribadian inilah yang sedikit menolong narasi Far Cry 3 yang sebenarnya membosankan. Omong-omong ada seorang wanita dengan nama bercita rasa Indonesia lo di sini!
So my verdict is… Far Cry 3 adalah pembuktian bahwa genre FPS lebih dari sekedar Call of Duty dan Battlefield semata. Dengan design open world yang luar biasa besar dan detil dan gameplay yang sangat adiktif hanya narasi cerita yang terlalu lemah sajalah yang menahan Far Cry 3 menjadi salah satu game klasik pada generasi kali ini.

Final Verdict
Gameplay: 9.0
Saya sungguh mencintai gameplay dalam Far Cry 3 yang adiktif. Sungguh disayangkan narasi cerita yang lemah membuat nilai seksi ini tak dapat lebih tinggi lagi.
Graphic / Sound: 8.0
Walaupun Far Cry 3 memiliki grafik yang kalah dari game yang pamer grafik seperti Crysis 3 kualitas grafiknya sendiri pun tidak jelek-jelek amat. Sedikit kecewa untuk pengisi suara yang tak bisa mengambil cast dari orang Indonesia.
Play Time: 9.5
Mode Single Player dalam Far Cry 3 bisa makan waktu 25 – 35 jam untuk diselesaikan tergantung seberapa lengkap kamu mau menjalankan misi sampingan yang ada. Waktu pertambahan bahkan bisa bertambah kalau mengikutkan mode Multiplayernya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review