Senin, 09 September 2013

Review Game Crysis 3

Setelah di game Crysis pertama mengendalikan Nomad dan di Crysis 2 mengendalikan Alcatraz maka untuk pertama kalinya dalam serial Crysis akhirnya kamu diijinkan untuk menggunakan karakter Prophet. Seperti yang telah ditunjukkan di akhir dari game Crysis 2 Alcatraz dalam tubuh Nanosuit telah mengalami mati suri dan mungkin bahkan pada akhirnya mati. Toh karena Nanosuit telah menyiapkan memori dan jiwa Prophet maka ia bisa menghidupkan sosok Prophet ulang ke dalam tubuh dalam Nanosuit. Itu artinya Nanosuit yang sama yang adalah Alcatraz di Crysis 2 sekarang berubah kembali menjadi Prophet.
Bingung? Sudahlah tak usah dipusingkan. Sejak kapan sih game Crysis ceritanya bisa dimengerti?
Kembali ke gamenya sendiri Crysis 3 akhirnya hadir di awal tahun 2013 – dua tahun setelah game Crysis 2. Crytek membuktikan janjinya untuk mendorong performa game ini lebih apik lagi dari kedua pendahulunya. Asal tahu saja saya kini sudah jarang terperangah ketika melihat grafik sebuah game (mengingat generasi game ini sudah berlangsung lebih dari setengah dekade) tetapi ketika melihat grafik dalam Crysis 3 maka saya melongo terperangah. “Dahsyat!” siul saya ketika memainkannya yang berarti bila kamu berniat bermain di PC siapkanlah komponen kelas kakap untuk memaksimalkan performanya.

Grafiknya... AMAZING!
Grafiknya… AMAZING!
Untuk gameplaynya sendiri Crysis 3 tak terlalu banyak mengalami perubahan dari prekuelnya. Kamu masih mengandalkan Nanosuit untuk bertahan hidup baik melawan tentara mercenary di bawah organisasi CELL maupun Alien Ceph yang masih tersisa di bumi. Nanosuit masih memiliki dua mode utama: yang pertama adalah Cloak Mode yang memungkinkan kamu bergerak tanpa terdeteksi musuh (asal kamu tak terlalu dekat dengan mereka) dan Armor Mode yang membuat kamu lebih tahan dari serangan-serangan musuh. Nanosuit yang kamu pakai juga bisa diupgrade dengan module-module supaya menjadi lebih kuat lagi dari bawaan dasarnya. Ketergantungan dengan Nanosuit ini tak hanya berlaku di mode Campaign saja tetapi juga pada mode Multiplayer.
Crysis 3 Cover
Crysis 3 Cover

Satu-satunya tambahan signifikan dalam game Crysis 3 adalah bagaimana Crytek memasukkan senjata panah mekanik di game ini. Sejak kesuksesan dari The Hunger Games, The Avengers, Arrow, dan Brave sepertinya memang banyak game mengimplementasikan senjata ini dalam gameplay mereka. Ingat review Tomb Raider reboot yang belum lama kutulis? Crysis 3 bukan pengecualian. Inklusi dari busur dan panah saya anggap bahkan menjadi sesuatu yang akan sering kamu pakai untuk bertahan hidup. Kenapa? Berbeda dengan senjata api dan senjata Ceph yang bila kamu tembakkan akan mematikan fitur Cloak Mode maka panah tidak. Dengan kata lain bila kamu sabar maka kamu bisa terus memakai Cloak Mode untuk menghabisi musuh-musuh dari jarak jauh. Mengingat Panah milik Prophet juga memiliki berbagai ammo yang berbeda (eksplosif, listrik, dan lain-lain) maka senjata baru ini memang terkesan sedikit overpowered dibandingkan senjata lainnya.
Campaign dari Crysis 3 bisa ditamatkan dalam waktu lima sampai enam jam tergolong standar untuk ukuran FPS jaman sekarang. Kamu bahkan bisa menyelesaikannya dalam waktu lebih singkat apabila kamu tak menghabiskan waktumu untuk menyelesaikan misi-misi sekunder dalam game ini dan langsung menuju Primary Objectivenya. Yah, tak bisa disangkal bahwa seperti kebanyakan game FPS waktu play time terpanjangnya memang terletak pada komponen Multiplayernya. Lagipula untuk cerita Campaign – seperti yang saya katakan tadi – kisah yang ditulis oleh Steven Hall sulit untuk dipahami dengan akal sehat.
Panah adalah senjata yang lebih baik. Tenang dan mematikan.
Panah adalah senjata yang lebih baik. Tenang dan mematikan.
Crytek merupakan salah satu developer yang secara berulang-ulang menyatakan bahwa grafik adalah salah satu komponen terpenting dunia game. Dan mereka membuktikan sesumbar mereka dalam game ini. Crysis 3 memiliki design level yang menakjubkan. Tak hanya itu karakter-karakter yang kamu ajak berinteraksi pun memiliki tingkat realitas yang sudah mendekati manusia nyata. Coba perhatikan mimik ekspresif dari Psycho saat ia berbicara dengan kamu. Awal game ini saat kamu harus meloloskan diri dari fasilitas penangkapan Prophet sudah membuatkan terkagum-kagum akan tingkat detail dan realisme game ini. Ini mengingatkanku pada komentar di artikel game lain di mana temanku menggerutu karena ada orang yang menganggap Uncharted 3: Drake’s Deception memiliki grafik yang lebih apik dibanding game ini. Maaf seribu maaf, saya mencintai Uncharted 3 (lebih dari Crysis 3 bahkan) tetapi orang yang mengatakan game tersebut memiliki grafik lebih baik ketimbang Crysis 3 di setting maksimal PC perlu memeriksakan matanya ke dokter mata terdekat.
So my verdict is… dengan jumlah senjata dan ammo yang beragam, tambahan senjata panah, dan penutup dari saga panjang invasi alien Ceph Crysis 3 masih menjadi sebuah FPS yang patut untuk dimainkan bagi penggemar genre ini. Saran saya adalah tak perlu memainkan game ini di versi konsol yang kualitasnya tentu tak maksimal. Kalau ada dana maka upgrade saja PC semaksimal mungkin, mainkan game ini dan buat teman-teman yang ke rumah anda tercengang dengan setting maksimumnya!

Final Verdict
Gameplay: 8.0
Tak banyak perubahan dari gameplay di Crysis 2. Nanosuit memiliki upgrade beragam yang bisa kamu modifikasi sesuka hati. Tambahan panah memang keren tetapi juga membuat tantangan game ini sedikit terlalu mudah terutama di level-level awal.
Graphic / Sound: 10
Mainkan dengan setting maksimal dan bersiap-siaplah untuk terpana. Petualangan Prophet pun dimaksimalkan dengan soundtrack yang bombastis dan pengisian suara yang pas terutama untuk sosok Psycho dan Prophet sendiri.
Play Time: 7.5
Waktu Campaign yang terlalu pendek membuat meat sesungguhnya game ini ada di fitur Multiplayer

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review